Sabtu, 16 April 2011

Beginilah seharusnya pecinta alam


Seharusnya Gaya hidup ramah lingkungan bagi Pecinta Alam

Contoh pendaki/rafter/caver ramah lingkungan, selalu menyediakan kantung sampah ketika mendaki. Foto : simbiosa(semot thok)
Oleh : semot
Sebagai individu yang hidup diperkotaan dengan proses modernisasi yang cepat terjadi perubahan dari waktu ke waktu, tentunya tidak lepas dari lingkungan hidup di sekitar kita , di sekolah , kampus , kantor , bahkan yang terutama lingkup kecil kita yaitu rumah(sekretariat).
Pembangunan yang berjalan cepat ternyata tidak dapat membendung proses kerusakan dan degradasi lingkungan yang berakibat sistem penunjang kehidupan alami yang ada sekarang ini terancam serius dengan rusaknya lapisan ozon , naiknya suhu bumi dan permukaan laut , perubahan cuaca secara global , meningkatnya banjir , berkurangnya luas areal hutan , berkurangnya volume air , berkurangnya keanekaragaman hayati , meningkat serta meluasnya pencemaran air , tanah dan udara.
Mungkin tempat yang biasa kita daki dan kunjungi , telah berubah dalam hitungan waktu yang singkat bahkan yang paling menyedihkan semua itu sudah tidak ada lagi. Apa yang terjadi sebenarnya?  Kerusakan lingkungan terus berlangsung dalam skala yang menakutkan. Banyak pihak yang menyadari apa yang sedang berlangsung hanya kadangkala tidak menyadari apa yang dapat kita lakukan sebagai konstribusi.
Ada banyak hal yang dapat kita lakukan dan kontribusikan sesuai dengan peran kita , apakah sebagai pelajar , anggota keluarga , mahasiswa-mahasiswi ataupun anggota masyarakat individu, dimana kita sebagai individu sama-sama mempunyai tanggungjawab yang tentunya tidak lepas dari kelangsungan hidup anak cucu dan bumi kita , yang mana semua itu akan menentukan bagaimana kualitas kehidupan mereka kelak. Tidak adil rasanya bila kita banyak mengambil sesuatu yang seharusnya merupakan hak mereka seperti air , kualitas udara , keragaman makhluk hidup dll.

Misalnya:
• Penggunaan air misalnya kalau sekarang kita boros menggunakannya tentu cadangan untuk mereka menurun dari segi kualitas maupun kwantitas ,
• Keragaman Hayati baik flora dan fauna , semua akan berkurang bahkan lenyap bila kita bersikap tidak bijaksana.
• Begitupun pola kosumsi kita akan membentuk serta menjadi contoh dan berdampak para generasi penerus kita kelak.
Pecinta Alam mempunyai arti yang luas sekali , peka dengan apa yang terjadi dengan lingkungan disekelilingnya dan banyak sekali hal yang dapat kita lakukan dan pelajari dari alam berdasarkan nilai-nilai kehidupan yang diyakini misalnya menghargai , mengasihi , menyayangi , peduli pada semua makhluk ciptaan Tuhan dimuka bumi ini. Dimanapun kita berada maka kita tidak akan merusak lingkungan hidup , baik itu dengan cara yang paling sepele misalnya mencoret2 / menggoreskan sesuatu dipohon2 dan tempat memorial lainnya, menebang tumbuhan disekitar, ataupun hanya sekedar meninggalkan bekas bungkus mie instant dan batu baterai bekas senter yang telah kita gunakan saat melakukan perjalanan pendakian.
Kualitas lingkungan merupakan tanggungjawab kita bersama. Lakukan semua dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab bahwa itu bukan milik kita tetapi juga hak dari anak cucu kita sebagai penerus.
• Tumbuhan yang kita tanam misalnya belum tentu kita yang nikmati tetapi mereka yang akan menikmati sebagai penyejuk & peneduh.
Kehidupan kita saat ini detik demi detik juga tak bisa lepas dari berbagai paparan zat-zat kimia beracun yang tidak dapat kita hindari.
Cara hidup ramah lingkungan merupakan satu bentuk sikap dan pilihan yang dapat kita lakukan , dapat dilakukan dengan cara menggunakan produk yang ramah lingkungan dimana kita dapat turut serta menjaga kualitas lingkungan sehingga tidak menjadi lebih buruk dan mengurangi paparan pencemar tersebut.
Gaya hidup ramah lingkungan mencakup semua hal penting yang berhubungan dengan sikap dan pola konsumsi yang bersifat ramah lingkungan.
Penggunaan produk ramah lingkunganpun luas sekali cakupannya mulai dari pemilihan yang secara individual , skala rumah tangga hingga skala besar , misalnya :konsumsi kertas tissue , penggunaan kertas ; batubaterai ; pembungkus plastik ; perlengkapan elektronik yang hemat energi ; konsumsi air ; cara pencucian dan pemilihan cairan pembersih rumah tangga ; pemilihan dan cara penanggulangan hama di sekitar rumah , areal pertanian dan perikanan ; penggunaan pupuk ; pemilihan material bangunan ; wadah penyimpanan ; pemilihan kosmetik perawatan rambut ,tubuh , wajah ; dan pemilihan bahan pangan.
Banyak hal – hal kecil dan sederhana yang dapat kita lakukan misalnya : penanaman pohon tahunan ; hemat dan daur ulang dalam penggunaan air ; pengelolaan sampah ; pemilihan bahan bahan yang dapat Reuse , Refill , Recycling , Reduse .
Semua pilihan ada ditangan Anda .
Mulailah dari diri sendiri, buatlah suatu perbedaan dan lakukan mulai dari hal kecil dan sederhana.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

sip.
ketika masih SMK, aku punya pengalaman yg gak asik ttg PA, yg membuatku menilai org2 PA itu gak asyik [PA hanya penikmat alam saja, bukan mencintai dan melindungi alam].
Komunitas yg seharusnya menjaga kelestarian lingkungan malah mencoret2 batu2 di puncak gunung, bikin tanda2 identitas d pohon, mencabuti taneman yg dilindungi untuk dijadikan souvenir/kenang2an... aaaaaah gak asyik lah inti ceritanya pokoke. Be2rapa kali ditawari untuk gabung dlm komunitas PA, aku slalu ndak tertarik. sampai akhirnya penasaran ttg apa aja seh yg diajarkan di komunitas Kepecinta alaman iku.... dan akhirnya aku tau.. tryata ndak semuanya bertingkah ndak asyik seperti itu.. ternyata org2 ndak asyik yg pernah saya temui iku hanya sebagian orang gak bertanggung jawab dan bangga memakai nama komunitas Kepecinta-alaman untuk keuntungan tertentu aja, dan tidak dari hati untuk mencintai dan melindungi alam.

Btw tulisan mas bagus..
ini salah satu bukti kl Pecinta alam itu bukan hanya penikmat alam semata.. melainkan emang dari Hati u/ mencintai dan melindungi alam.

@dventures mengatakan...

@citra: aq sepakat dari kata2 U yg terakhir mereka hanya memakai citra(maaf bukan namamu)heheei,n kehormatan pecinta alam sejati,mereka hanya memakai kedok Bahwa pecinta alam rusak,ngawur,dsb,Padahal sesungguhnya di dunia Pecinta alam selalu berpegang Teguh Pada Kode Etik PECINTA ALAM INDONESIA, Coz di dunia kepecinta alaman tidak ada yg namanya ajaran untuk corat coret VANDALIS,buang sampah sembarangan, salah satu contoh kecil, mereka yg habis makan permen adja ketika dlm kondisi apapoen,sampah permen itu mesti masuk saku/carier atau sejenisnya lah,mereka naik gunung,mengarungi sungai,atau menyusuri Gua bukan semata2 menikmati,but mereka poen mengamati n mungkin langsung bertindak untuk alam ketika ada sesuatu yg di anggap merusak atau mengotori alam,selagi Ia mampu, Dan semoga Dunia Pecinta Alam tidak akan pernah mati Walau mereka tak pernah di Bayar dlm menjjalankan segala aktivitasnya,mendaki gunung,konservasi,clean up,caving,rafting dan yg jelas Pecinta alam adalah saudara di mnapoen anda berada. But semangat n cahyooooooo ciii ciiitra