Kamis, 18 November 2010

ARUNG JERAM


OLAHRAGA ARUS DERAS (ORAD)
WHITE WATER
oleh
 SEMOT Papala’s MALANG

PROSEDUR PELAKSANAAN
Dibalik keasyikan tersebut arung jeram tetap merupakan kegiatan yang mengandung resiko tinggi. Semua bentukan jeram dan arus sungai tetap merupakan bahaya yang sewaktu-waktu dapat menimpa para pengarung jeram apabila tidak diperhatikan. Untuk dapat melakukan kegiatan arum jeram dengan aman, nyaman dan mengasikkan ada beberapa prosedur yang harus dilakukan :
1.      Mempersiapkan peralatan (sedapat mungkin yang standard)
2.      Mempunyai kemampuan atau teknik berarung jeram.
3.      Menguasai rescue dan PPPK dalam arung jeram.
4.      Mempersiapkan kondisi prima.
5.      Membuat rencana perjalanan yang meliputi : transportasi, akomodasi, konsumsi, emergency, titik start dan titik finish.
6.      Carilah info tentang jeram dan sungai yang akan diarungi, yang dapat diperoleh dari studi literature, survey lapangan atau dari kelompok arung jeram setempat.
7.      Mengurus perizinan pada kepolisian dan pemerintah setempat.
Beberapa prosedur diatas mutlak harus dipenuhi oleh mereka yang ingin melaksanakan kegiatan arung jeram. Dengan persiapan yang baik maka kegiatan arung jeram dapat dilakukan dengan aman,nyaman dan mengasyikkan.

PENGETAHUAN ARUNG JERAM
Secara umum beberapa pengetahuan dasar yang perlu diketahui oleh para pearung jeram, sebagai berikut :
  1. SUNGAI
1.1 Fungsi dan Karakteristik Sungai
      Fungsi utama dari sungai adalah menampung dan mengalirkan air dan sediment dari daerah hulu di pegunungan sampai ke laut.
      Karekteristik sungai di daerah hulu sangat berbeda dengan daerah hilir dan juga akan sangat berbeda karakteristik suatu sungai dengan sungai lainnya. Factor utama yang membedakannya adalah :
            - Gradien (kecuraman)
            - Voleme air
1.2   Gradien/ kecuraman
Kecuraman adalah beda tinggi/ satuan panjang (feet/mile,m/km) dapat dihitung dengan bantuan garis kontur yang memotong sungai, pada peta fotografi.
-                     Sungai dengan dikecuraman 0-4 m/km berarus tenang, tidak mempunyai daerah berbahaya.
-                     Sungai dengan kecuraman 5-10 m/km beriamriam dan cukup ideal sebagai medan
-                     Sungai dengan kecuraman 10-15 m/km berbahaya, tetapi masih memungkinkan.
-                     Sungai dengan kecuraman 15-20 m/km sudah tidak memungkinkan diarungi perahu karet, tetapi masih bisa diarungi oleh yang lebih lincah.
-                     Sungai sungai dengan kecuraman diatas 20 m/km tidak mungkin lagi untuk diarungi karena ada air terjun dan riam yang ganas dan panjang.
1.3   Hidraulis
Besar kecilnya suatu sungai atau layak tidaknya sungai tersebut untuk diarungi dapat dilihat dari:
-    Volume air sungai
-   Tinggi muka air (tma) sungai selain volume air, perlu diketahui pula tinggi muka air sungainya (t.m.a) karena sangat berpengaruh terhadap bentuk jeram dan jalanannya perahu.
1.4 Arus Sungai
Arus sungai atau aliran sungai secara umum dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
a. Arus Putar
      adalah aliran air sungai yang berputar, biasanya terjadi akibat adanya suatu halangan ataupun pada bagian dalam belokan.
b. Arus Balik
      adalah aliran air sungai yang berbalik kearah hulu akibat suatu penurunan dasar sungai atau arus menabrak dinding/ benda yang besar.
c. Arus Jepit
      adalah aliran sungai yang mengecil sehingga menyebabkan percepatan aliran. Hal ini diakibatkan oleh adanya halangan 2 buah benda, penyempitan badan sungai.
1.4  Jenis Riam/Jeram
Setiap lintasan disungai mempunyai satu aliran utama yang paling kuat arusnya dan biasanya jeram berada dalam aliran ini. Jeram merupakan bagian dari sungai yang menglami percepatan arus dan turbulensi ( air yang bergolak). Secara umum jenis jeram dapat dibagi menjadi 6 jenis yaitu:
a.                  Tongue (lidah air)
      Merupakan awal dari suatu riam sebagai percepatan atus yang bentuknya kalau dilihat dari atas menyrupai huruf V. Arus ini dibentuk oleh dua buah rintangan berupa batu atau hole.
b.                  Standing Wafe (gelombang tegak)
      Merupakan gerakkan air yang membentuk barisan gelombang, dimana gelombang pertama paling besar. Jeram ini terjadi akibat dari dasar sungai yang menurun kemudia relative mendatar kembali.
c.                   Stopper (gelombang balik)
Merupakan gelombang yang berputar vertical atau berbalik kearah hulu yang disebabkan oleh penurunan dasar sungai. Jenis jeram ini dapat dibagi lagi menjadi 3 jenis yaitu:
1.4.1        Hole : Stopper ini terjadi akibat di dasar sungai terdapat batu besar yang menghalangi aliran sungai di bawah permukaan.
1.4.2        Hidraulik : Stopper ini terjadi akibat terjadinya penurunan dasar sungai secara mendadak (vertical).
1.4.3        Gelombang pecah: Stopper ini dapat terjadi akibat adanya penurunan dasar sungai yang terjal yang kemudian mendatar kembali.
d.                  Eddies (arus balik)
      Adalah suatu arus sungai yang seakan akan berhenti dan berbalik kearah hulu sungai.
e.                  Bends ( belokan)
      Adalah arus sungai yang keras dan membentur dinding pada suatu belokan sebelah luar.
f.                    Shallows (pendangkalan)
      Merupakan aliran sungai yang menjadi lebih cepat dikarenakan adanya pendangkalan dasar sungai, biasanya ditandai oleh riak-riak kecil.
2                    PERALATAN
2.2.1.1                                PERAHU
      Perahu merupakan peralatan utama yang dibutuhkan pada kegiatan arung jeram. Secara umum dalam arum jeram disebut inflatable raft. Sifat yang paling diharapkan dari pada perahu adalah tanah benturan dan tanah terhadap abrasi.
      Biasanya dibuat dari bahan-bahan sintetis dipadukan dengan serat nilon seperti EPDM (Karet sintetys) PVC, neoprene dan hypalon. Perahu arung jeram dirancang untuk dapat mudah bergerak dan mudah dikendalikan. Oleh karena itu biasanya dirancang dalam bentuk oval dengan haluan dan buritan agak mencuat.
JENIS-JENIS PERAHU :
a)                  Perahu lesung yang lebih dikenal dengan Kayak dan Canoe
2.2.2                                Kayak: adalah perahu dengan bentuk lancip. Bagian depan dan belakangnya. Perahu ini tertutup untuk satu orang mendayung. Pendayung duduk dengan satu kaki lurus kedepan, pinggang tertutup bahan air, sehingga air tidak masuk kedalam perahu menggunakan dayung berbilah dua.
2.2.3                                Conoe : bentuk perahu lancip juga akan tetapi terbuka dan lebih lebar dari Kayak. Dikendalikan oleh satu orang atau dua orang dengan kaki melipat kebawah tempat duduk.
b)                  Dorry (Sampan)
      Berbentuk lancip, terbuka dan lebih lebar dari Canoe. Pendayung duduk ditengah menggunakan dayung, dapat membaya dua tanpa empat penumpang. Ukuran panjangnya 5,5 meter lebar 2 meter.
c)                  Cataraft
      Adalah perahu yang dibuat dari dua, tiga atau empat tabung karet berisi udara, diikat/disatukan dengan menggunakan frame dari kayu atau aluminium.
      Dikendalikan oleh empat sampai enam orang yang duduk dibantalannya. Cataraft sangat baik digunakan pada sungai arus deras yang sempit dan berbatu-batu. Keuntungan dari perahu ini tidak dapat berisi air yang dapat memberatkan perahu.
d)                  Perahu Karet
Adalah perahu yang terbentuk dari tambang udara yang terbuat dari bahan karet berserat. Didalam tabung tersebut terdapat sekat-sekat yang brbentuk sel atau ruangan yang terpisah, sehingga jika yang satu bocor yang lain tidak akan terpengaruh. Perahu karet dikategorikan menjadi dua type,yaitu:
2.2.4        Landing Craft Rubber (LCR) berbentuk seperti tapal kuda dan pada bagian belakang terdapat kayu.
2.2.5        River Boat berbentuk oval dibuat khusus untuk mengurangi sungai arus deras.

PELAMPUNG
      Berfungsi sebagai pengapung dan pelindung tubuh dari benturan batu atau benda keras lainnya di sungai, dan juga berfungsi sebagai pelindung dingin. Pelampung harus selalu dipakai dalam berarung jeram.

      Terdapat dua jenis pelampung dengan keuntungan dan kerugiannya yaitu :
2.2.5.1.1                                Pelampung udara mempunyai daya apung yang tinggi namun kurang aman dalam menghadapi benturan dengan batu.
2.2.5.1.2                                Pelampung Padat (terbuat dari spon) cukup tahan terhadap benturan namun jika sudah lama terndam air, daya apungnya semakin mengecil. Pelampung yang cocok untuk olah raga arus deras adalah pelampung padat karena yang diutamakan adalah tahan terhadap benturan.
2.2.5.1.3                                Dayung berguna untuk menambah kecepatan dan mengatur gerak perahu, biasanya terbuat dari kayu, alumunium, fiber glass. Ukuran dayung yang standar biasanya setinggi dagu pemakai.
JENIS-JENIS DAYUNG :
2.2.6                                Paddle :
1.                  Paddle satu bilah Ukuran panjangnya 140-180 cm yang banyak dipakai adalah dayung dengan panjang 150-160 cm. dibuat dari bahan kayu, plywood atau kombinasi fiber glass dengan aluminium.
2.                  Paddle dua bilah Ukuran panjangnya sekitar 2 meter, mempunyai bilah pada kedua ujungnya dan membentuk sudut 90 drajat.
2.2.7                                Oars:
adalah dayung yang dipergunakan secara berpasangan bagian tengah tangkalnya terkait pda sisi kanan-kiri perahu dan menjadi sumbu putar.
PERALATAN PENDUKUNG
a)                        Helm pengaman: helm pengaman terbuat dari bahan yang tidak mudah pecah, karena berfungsi untuk melindungi kepala apabila terjatuh.
b)                        Tali penyelamat (Throw bag) : tali penyelamat mutlak tersedia pada setiap perahu, yang berfungsi untuk menolong anggota tim yang terlempar ke sungai. Tali penyelamat terbuat dari bahan yang kuat (nylon) dengan warna yang mencolok dan mempunyai daya apung yang tinggi. Selain tali Webbing ada baiknya dalam perahu disiapkan tadi kernmantle dinamis.
c)                        Sepatu : sepatu digunakan sebagai pemindung kaki dari gesekan dasar perahu dengan batu atau tergencet. Sepatu yang cocok adalah sepatu karet ringan dan penyerapan airnya kurang.
PERLENGKAPAN LAIN
·                                      Peralatan rescue (karabiner, tali, dll)
·                                      Perlengkapan PPPK
·                                      Pisau
·                                      Dayung cadangan
·                                      Dry suit dan wet suit
·                                      Tali tepi
·                                      Tali penambat perahu
·                                      Wabbing
·                                      Dry beg
·                                      Repair kit: (lem, benang, nylon, jarum jahit bahan penambah).
3                    TEKNIK MENDAYUNG DASAR
Foeward stroke (dayung maju) :
teknik ini akan mengakibatkan perahu maju ke depan.
Backward stroke (dayung mundur) :
teknik ini kebalikan dari dayung maju, dengan arah dayung dari belakang kedepan. Teknik ini berguna untuk membuat atau menahan luju perahu.
Draw stroke (dayung tarik) :
teknik mendayung ini adalah dengan mendayung ke samping, membuang badan sejauh-jauhnya kesamping agar perahu bergeser ke samping (bergerak literal) dalam posisi tetap.
Pry strike :
merupakan arah kebalikan dari draw stroke.
4        TIPOLOGI SUNGAI YANG HARUS DIPERHATIKAN
Standing wafe
            Ombak yang terjadi karena benturan arus lemah yang berada dibawah dengan arus kuat diatasnya.  Untuk tinggi standing wave yang tidak
Boulder
Boulder adalah batuan yang cukup besar yang ada di tengah jeram. Builder cukup mudah dilihat sehingga dapat mengahindarinya sejak awal memasuk jeram. Bailder yang terdapat pada jeram yang berarus kuat akan sangat berbahaya dan sulit dihindari.
Hole
Bentukan ini terjadi bilamanaboulder yang besar tertutup oleh volume air yang tinggi, sehingga pada bagian hulu ombak  yang terbalik arahnya yang letaknya persisi di bawah boulder tersebut. Ini merupakan salah satu bentukan yang berbahaya.
Stopper dan hydroulics
Secara garis besar bentukan ini memiliki proses terjadi yang hamper sama dengan hole hanya saja bentukan ini cenderung lebih besar dan berbahaya karena dapat menghentikan laju perahu.
Eddies
Adalah arus putar yang bergerak secara horizontal yang merupakan respon dari meningkatnya energi sungai. Biasanya berada bersebelahan dengan arus utama, pada tikungan dan dibelakang benda atau batu-batu besar. Arah arus eddies berlawanan dengan arus utama. Bentukan ini sering dimanfaatkan sebagai tempat berhenti. Dalam kecepatan dan volume air yang tinggi eddies dapat volume ait yang tinggi eddies dapat menjadi sangat berbahaya karena pusarab air yang timbul di pusat eddies. Karena arah arus dari bentukan ini ke hulu maka sering disebut reversal.
5        TINGKAT KESULITAN SUNGAI
Secara internasional yang diadopsi dari system Eropa, tingkat kesulitan dibagi dalam enam tingkatan :
Grade I  :    Arus yang mengalir dengan ombak-ombak kecil. Sedikit atau tidak ada benda atau bebatuan yang menghalangi.
Grade II :   Jeram yang cukup mudah dengan ombak tidak lebih dari satu meter tingginya. Dimungkinkan adanya bantuan ditengah jeram sehingga dibutuhkan sedikit maneuver tetapi dapat dilewati tanpa scounting.
Grade III :  Jeram dengan ombak yang tidak beraturan, dapat menyebabkan perahu terbalik, diperlukan maneuver yang cukup sulit, disarankan untuk melakukan scounting.
Grade IV :  Jeram yang cukup panjang dan sulit, kemampuan maneuver untuk menghindari hole yang berbahaya sangat diperlukan. Scounting sangat diperlukand an keadaa menyulitkan kuntuk tindakan rescue.
Grade V :   Jeram panjang yang sangat sulit dengan arus yang sangat liar. Scounting harus dilakukan. Keadaan sangat menyulitkan untuk tindakan rescue.
Grade VI :  Tingkat kesulitan sama atau lebih dari grade V sangat sulit untuk dilalui dan cenderung tidak mungkin. Hanya mungkin dilalui oleh tim yang sudah ahli dan berpengalaman.
ETIKA DAN HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Untuk dapat melaksanakan kegiatan arung jeram dengan baik dans ukses selain dengan  memenuhi prosedur yang ada, kita harus memprhatikan beberapa hal aturan dan etika dalam arung jeram.
Hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
1.                              Persiapan fisik, mental dengan baik dan mempunyai kemampuan dasar olah raga arus deras serta menyiapkan seluruh alat-atat yang diperlukan termasuk peralatan keamanan.
2.                              Pakailah seluruh perlengkapan keamanan yang tersedia ( helm pengaman, pelampung).
3.                              Jangan mengadakan pengarungan tampa disertai orang yang berpengalaman, minimal ada satu orang yang berpengalaman dalam satu perahu. Akan lebih menyenangkan melakukan pengarungan dengan beberapa perahu.
4.                              Patuhilah seluruh petunjuk/printah seseorang kapten atau leader.
5.                              Menyadari kemampuan diri sendiri sehingga dapat menyesuaikan antara tingkat kesulitan sungai dengan kemampuan diri sendiri berani bukan berarti nekat.
6.                              Jangan malu untuk melakukan portasing atau leaning apabila timbul keraguan dalam pengambilan keputusan untuk melalui jeram atau bila dirasa kemampuan tim belum mencukupi untuk melalui suatu jeram.
7.                              Lakukan scouting (pengintaian jeram) bila menghadapi jeram yang cukup sulit atau yang masih asing.
8.                              Perhatikan curah hujan yang sedang berlangsung. Sebaliknya tidak turun pada saat musim penghujan tiba, karena kemungkinan banjir banding sangat besar.
9.                              Anrung jeram mrupakan kerja kelompok oleh karena itu kerjasama dan kekompakan tim sangat diperlukan.
10.                          Jangan panic apabila terjadi trouble di sungai, tenang dan turuti perintak kapten atau leader.
11.                          Selalu ingat kepada yang kuasa dalam setiap pengarungan
KEMAMPUAN DI SUNGAI
Adakalanya ketika berarung jram kita tidak sekedar melakukan prjalanan satu hari, namun barangkali berhari-hari. Tidak bisa jika kita tidak harus bermalam di tepi sungai. Untuk itu dalam satu perjalanan multy days trip selain dibutuhkan kemampuan berarung jeram tetapi juga kemampuan berkemah di tepi sungai.
Hal-hal yang harus diperhatikan dan dipersiapkan untuk river camping :
1.                  Pilihlah tempat untuk camping yang cukup luas datar dan jangan terlalu dekat dengan tepis sungai untuk menghindari air naik.
2.                  Bawalah tnda yang cukup, jangan terlalu lebar agar mudah dibawa. Tenda dari bahan parasit atau nylon merupakan pilihan yang tepat, selain ringan, mudah dibawa juga cepat kering apabila terkena air.
3.                  Bawalah pakaian ganti yang cukup atas tidur serta kantong tidur.
4.                  Persiapkan perbekalan makanan dan minuman dengan baik, sesuaikan dengan lama perjalanan, perbekalan yang berlebihan selain merepotkan kjuga akan menambah beban perahu, sehingga daya maneuver perahu akan berkurang. Perhatikan pula masalah menu, pilih makanan dan minuman dengan kalori tinggi dan sesuaikan dengan selera.
5.                  Bawalah perlengkapan masak yang cukup ringkas seperti kompor paraffin, kompor gas, nisting.
6.                  Bawalah obat-obatan pribadi yang diperlukan selain perlengkapan PPPK.
7.                  Untuk membawa semua perlengkapan dan perbekalan, bawalah dry box atau dry bag. Apabila tidak ada kita dapat menggunakan kantong-kantong plastic yang cukup besar sebagai penggantinya.
8.                  Untuk menghangatkan badan gunakan ranting-rangitng kayu untuk membuat api unggun. Gunakan landasan api unggun agar tidak membekas.
9.                  Sediakan tempat sampah kusus, jangan dibuang sembarangan.
Secara umum dalam melakukan kegiatan arung jeram kita harus selalu menjaga kebersihan dan kelestarian alam pemberian Yang Maha Kuasa ini.

RESCUE AIR
Bentuk Kegiatan Dalam Penyusuran Sungai
Ada dua bentuk kegiatan penyusuran sungai yaitu :
1.                  Penyusuran sungai melalui jalan darat
Ialah penyusuran dengan berjalan kaki di sepanjang pinggiran daerah aliran sungai dan ini dilakukan untuk pendataan daerah aliran sungai yang dilalui yang meliputi pengamatan-pengamatan mengenai :
o                               Tingkat penurunan dataran sungai
o                               Belokan-belokan sungai
o                               Aliran-aliran yang berbahaya dan pusaran-pusaran air
o                               Jeram atau air terjun
o                               Fauna dan flora dipinggiran sungai
2.                  Penyusuran sungai dengan melalui air
Ada 2 macam penyusuran sungai dengan melalui air
a.                   Penyusuran sungai berarus tenang
dilaksanakan dengan mendayung atau memakai motor tempel dan dapat dilakukan dari arah hulu sungai ke hilir maupun dari hilir sungai ke hulunya.
b.                  Penyusuran sungai berarus deras atau yang biasa disebut dengan olahraga arus deras yang dilaksanakan dari arah hulu sungai menuju hilir dengan menggunakan dayung dan dibutuhkan keahlian untuk mengendalikannya.
Ada beberapa perahu yang dapat dipakai dalam kedua penyusuran ini yaitu :
o                               Perahu bermotor dari kayu dan fiber glass
o                               Canoe dan kayak
o                               Perahu karet
Peralatan Standar Penelusuran Sungai
o                   Pelampung
o                   Helm
o                   Alas kaki
Teknik Pokok Pelaksanaan
Setelah mempersiapkan dengan cermat segala sesuatunya maka beberapa hal pokok yang perlu diperhatikan saat melakukan kegiatan baik untuk menjaga keselamatan pribadi dan kelompok maupun keberhasilan antara lain :
1.                              Usahakan setiap perjalanan dilakukan oleh dua orang atau lebih kelompok dalam perahu sendiri-sendiri dengan kapasitas perahu sesuai dengan ketentuan perahu yang dipakai dan gerak keberangkatan diusahakan secara bersama-sama. Kecuali bagi mereka yang sudah berpengalaman dan mampu menyelamatkan diri dalam keadaan darurat.
2.                              Dalam medan penyusuran selalu diamati bagian-bagian sungai yang berarus tenang dan berpantai landai, untuk melakukan pendaratan jika diperlukan
Ø            Pada tempat-temapt tertentu diselidiki dahulu dari darat daerah-daerah yang berbahaya yang tidak terlihat jelas dari arah sungai (scouting).
Ø            Pada tempat-tempat tertentu diselidiki dahulu dari darat bila menghadapi riam yang sulit dan rintangannya melampaui kemampuan kita berperahu atau terlalu sulit bagi perahu karet yang kita pakai untuk melalui medan tersebut. Dan untuk riam-riam yang panjang dan sulit, pertimbangkan pula untuk kemungkinan melempar tali pengaman ke titik penyelamatan didarat yang dianggap memungkinkan.
Ø            Dalam penyusuran usahakan posisi perahu karet anda selalu keadaan midship (haluan mengarah kedepan) agar perahu siap menghadapi medan yang sukar, dan jika mungkin jangan sampai perahu karet anda terisi air kecuali pada saat keadaan tertentu yang tidak mungkin segera membuang airnya.
Ø            Usahakan agar perahu karet jangan di muat berlebihan dan sebaliknya di muat setengah dari kapasitas berat maksimum.
Ø            Untuk crew diperlukan suatu kesatuan dalam tim yang kompak, hal ini sangat ditekankan karena kesalahan dari satu atau dua orang dari tersebut dapat mengakibatkan perahu terbalik.
Kecelakaan Dan Cara Mengatasinya
Kecelakaan yang biasa terjadi di sungai/danau :
1.                  Terlempar dari perahu
2.                  Perahu terbalik
3.                  Perahu terjepit antara batu yang menonjol kepermukaan air dan arus yang deras
4.                  Hanyut
5.                  Tenggelam
Cara mengatasinya :
1.                  Pada saat terlempar ke air tindakan pertama adalah berusaha untuk tetap tenang, melihat situasinya sekitarnya dan jangan banyak bergerak untuk menghindari tenaga terbuang percuma.
Seandainya perahu dekat dan bisa terjangkau, usahakanlah berenang kearah perahu dan pegang tali pengaman perahu sebelum naik.
Jika perahu jauh dan aliran deras serta banyak batu yang menonjol kepermukaan sehingga tidak bisa berenang kepinggir, usahakan bagian depan badan mengarah kehilir dan bahu menghadap ke air, kedua kaki lurus ke depan dan kedua tangan dibelakang mengayuh pelan-pelan untuk keseimbangan.
Pada aliran yang relatif tenang barulah berusaha berenang kepinggir atau kearah perahu.
2.                  Kalau perahu terbalik, usahakanlah jangkau perahu dan naik ke atasnya, jika aliran tenang perahu bisa di dayung ke pinggir dan di darat baru dibalikkan tapi jika aliran deras dan tidak bisa segera kepinggir balikkanlah perahu jika memungkinkan.
  1. Untuk penyelamatan di air tenang dapat dilakukan dengan menggunakan perahu, atau dengan tali lempar apabila memungkinkan dilakukan dari darat serta jarak korban dan penolong terjangkau.
  2. Khusus untuk korban tenggelam dapat dilakukan penyelaman pada daerah tempat kejadian apabila kondisinya memungkinkan (arus di bawah permukaan tidak deras).
TRIP WISATA
Apabila para remaja kesulitan utnuk melaksanakan kegiatan arung jeram sendiri, tidak perlu khawatir masih ada kesempatan.
Saat ini ada beberapa perusahaan swasta yang mengelola dan menawarkan trip wisata arung jeram. Trip wisata arung jeram yang ditawarkan biasanya antara 2-3 jam saja.
Perjalanan akan menyenangkan karena sungai yang dikelola biasanya sangat indah, aman dan menyenangkan.
Persiapan untuk mengikuti trip wisata ini sangat mudah, hanya perlu membawa pakaian ganti dan persiapan mandi saja serta sedikit makanan ringan. Demikian pula untuk kegiatan ini tidak perlu menguasai kemampuan khusus berarung jeram karena akan dibawa oleh seorang guide sungai yang sudah berpangalaman.

Tidak ada komentar: