Jumat, 19 November 2010

"WAKTU"

Masing-masing dari kita pasti sudah mengetahui, bahwa hidup kita ini sudah di kasih durasi waktu tertentu. Tak ada yang dapat bocoran, kapan waktu kita habis. Berapa lama kita di beri kesempatan berkiprah di dunia ini. Sampai akhirnya kita di panggil untuk menghadap Sang Ilahi.

Dalam perjalanan hidup, kita pun tidak tahu, kapan kita bisa mencapai semua hasrat dan keinginan duniawai kita. kita hanya menjalankan apa yang ada di depan mata. Kita hanya melakukan apa yang terjangkau oleh akal fikiran kita.

Apapun yang terjadi di kemudian hari, hanyalah sebatas usaha kita untuk mendekat ke arah itu. Tanpa kita bisa tahu persis secara detail, apa yang sebelumnya kita rencanakan tersebut, apakah bisa terwujud “sesuai dengan yang kita rencanakan secara detail”. Kita hanya berusaha mendekatinya. Tidak lebih dari itu. Karena kesempurnaan, sekali lagi “hanya milik sang Ilahi”.

Namun demikian, sebagai manusia biasa. Sungguh! menjalankan hidup ini adalah suatu kewajiban. Meniti kehidupan ke arah yang lebih baik, sudah menjadi fitrah manusia. Kondisi kita tidak akan pernah berubah, jika kita hanya menunggu diam dan pasrah, tanpa melakukan apa-apa. Dengan dalih bahwa hidup ini sudah ada yang mengatur. Sebab dalam ajaran saya (islam) menyebutkan, bahwa Allah SWT tidak akan merubah nasib suatu kaum, jika kaum itu sendiri tidak merubahnya. Allah tidak akan merubah diri kita, sampai kita sendiri yang merubahnya.

Jadi dengan kondisi apapun kita saat ini, kita tetap di dorong untuk melakukan sesuatu, berbuat, bertindak dengan bermodalkan hati dan fikiran yang sudah di anugerahkan kepada kita. segala tantangan dan cobaan pastilah ada dan itu memang harus kita lalui dengan segala keberanian dan penerimaan yang dalam. Tanpa cobaan yang berarti, maka pencapaian kitapun, akan berarti biasa – biasa saja. kita tidak akan merasakan pesan mulia yang ada didalam pencapaian kita itu.

Dalam konteks hidup sukses, kita harus percaya bahwa masing-masing di antara kita di beri kesempatan untuk sukses. Hanya masalahnya apakah kita mau mengambil kesempatan itu atau tidak. Atau kita merasa cukup dengan keadaan kita saat ini. Jika kita memilih cukup, berarti kita tidak perlu terlalu berfikir banyak. Kita hanya di tuntut untuk mempertahankan yang ada. Tapi jika kita memilih untuk sukses lebih dari yang sekarang, berarti kita perlu melakukan sesuatu yang lebih daripda sekarang.

Proses menuju sukses, pasti dan sepertinya sudah merupakan hukum alam, ada tantangan yang harus kita hadapi. Itulah hadiah yang harus kita kemas menjadi sajian yang manis untuk dinikmati. Bukan menghujat atau menolak tantangan itu dan berasumsi, bahwa cobaan itu adalah Penindasan Sang Ilahi Kepada hamba-Nya.

Kita hanya perlu menambah kesabaran kita, kita hanya perlu menciptakan kebahagiaan kita. kita hanya perlu mengikis perasaan kecewa, iri dan dengki kita. kita hanya perlu mereduksi semua itu menjadi sebuah pemahaman yang positif sebagai modal sugesti di dalam diri kita dan pada akhirnya mampu membangkitkan motivasi hebat untuk terus memperbaiki diri.

Kita tak perlu ragu, sebab masing-masing kita sudah di berikan waktu untuk berusaha, dan sudah di tetapkan, kapan waktu kita akan sukses. Tapi semua itu masih bersifat rahasia sampai kita bisa mencapai titik itu dengan gagah berani.

*Yuk, mari tanamkan di hati kita masing-masing. Bahwa “waktu saya pasti akan datang”

GUBRAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKK

Tidak ada komentar: